Minggu, 05 Oktober 2014

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah BAB.1

                                                                           BAB I 
                                                                  PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Ilmu Ukur Tanah adalah ilmu dan seni dalam menentukan posisi (nisbi) dari titik-titik yang berada pada atas, bawah, dan pada permukaan bumi, dengan menggunakan metoda pengukuran dan referensi hitungan adalah permukaan bumi yang dianggap sebagai bidag datar. Dalam pengertian yang lebih umum, ilmu ukur tanah dapat dianggap sebagai disiplin yang meliputi semua metoda untuk pengumpulan dan pemrosesan informasi tentang permukaan bumi dan lingkungan fisis bumi.
Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu Geodesi, yang merupakan suatu ilmu yang mempelajari ukuran dan bentuk bumi dan menyajikannya dalam bentuk tertentu. Ilmu Geodesi ini berguna bagi pekerjaan perencanaan yang membutuhkan data-data koordinat dan ketinggian titik lapangan .

Berdasarkan ketelitian pengukurannya, ilmu Geodesi terbagi atas dua macam, yaitu :
1.     Geodetic Surveying, yaitu suatu survey yang memperhitungkan kelengkungan bumi atau kondisi sebenarnya. Geodetic Surveying ini digunakan dalam pengukuran daerah yang luas dengan menggunakan bidang hitung yaitu bidang lengkung (bola/ellipsoid).
2.     Plane Surveying, yaitu suatu survey yang mengabaikan kelengkungan bumi dan mengasumsikan bumi adalah bidang datar. Plane Surveying ini digunakan untuk pengukuran daerah yang tidak luas dengan menggunakan bidang hitung yaitu bidang datar.
Dalam praktikum ini kita memakai Plane Surveying (Ilmu Ukur Tanah). Ilmu Ukur tanah dianggap sebagai disiplin ilmu, teknik dan seni yang meliputi semua metoda untuk pengumpulan dan pemrosesan informasi tentang permukaan bumi dan lingkungan fisik bumi yang menganggap bumi sebagai bidang datar, sehingga dapat ditentukan posisi titik-titik di permukaan bumi. Dari titik yang telah didapatkan tersebut dapat disajikan dalam bentuk peta.
Dalam prakteknya, perbedaan ilmu Geodesi dan Ilmu Ukur Tanah terletak pada metoda hitungan yang digunakan, Luas daerah yang di ukur dan di petakan, serta tingkat ketelitian ukuran yang di perlukan. Sedangkan dasar-dasar metoda pengukuran yang digunakan, pada dasarnya hampir sama.
Sehingga dengan demikian dalam prosedur pengukuran tanah datar (Ilmu Ukur Tanah) yang memerlukan ketelitian tinggi untuk suatu proyek, dapat saja digunakan metoda-metoda ilmu Geodesi.
Sedangkan geodesi sendiri mempunyai dua tujuan antara lain :
a)       Tujuan Ilmiah       :Menentukan tinggi permukaan
b)      Tujuan Praktis     :Membuat gambar dari sebagian kecil atau sebagian besar dan permukaan bumi yang dinamakan peta.
Mata kuliah ilmu ukur tanah jurusan Arsitektur hanya mempelajari praktisnya saja, yaitu membuat peta bagian keperluan – keperluan Arsitektur.
Tujuan tersebut diatas dapat tercapai dengan melakukan pekerjaan sebagai berikut :
a)      Melaksanakan Praktikum, yaitu mengadakan pengukuran - pengukuran diatas permukaan bumi biasa disebut pekrjaan lapangan.
b)      Menghitung hasil pengukuran dan menggambarkannya diatas kertas yang disebut pekerjaan kantor.
Karena bumi ini tidak berbentuk bulat namun lonjong dan diketahui bahwa permukaan bumi tidaklah rata yang disebabkan oleh adanya gunung- gunung dan lembah- lembah, maka untuk dapat melukiskan suatu bagian permukaan bumi diperlukan suatu bidang persamaan ( bidang refensi).
Proyeksi berdasarkan bidang dapat diategorikan sebagai berikut:
a)     Bidang elipsoide, apabila luas daerah pengukuran lebih besar dari 5.300 km2
b)    Bidang bulatan, apabila luas daerah pengukuran lebih besar dari 100 km2
c)     Bidang datar, apabila luas daerah tidak melebihi 55km 2.
d)    Bidang elipsoide dan bidang bulatan dipelajari dalam geodesi yang bertujuan ilmiah. Dengan demikian referensi bidang datar dipraktekkan didalam ilmu ukur tanah ini.
Dalam menjalankan praktikum ilmu ukur tanah ini mahasiswa sebagai calon teknik sipil diharapkan agar mampu mengenal, menggunakan alat sekaligus dapat melakukan pengukuran dalam menentukan perbedaan leta ketinggian (elevasi) tanah dimana dapat nemberikan bentuk konfigurasi tanah ( relief) permukaan tanah serta menentukan luas dari area pengukuran. Mahasiswa akan berlatih melakukan pekerjaan-pekerjaan survey, dengan tujuan agar Ilmu Ukur Tanah yang didapat dibangku kuliah dapat diterapkan di lapangan, dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat memahami dengan baik aspek diatas.
Dengan praktikum ini diharapkan dapat melatih mahasiswa melakukan pemetaan situasi teritris. Hal ini ditempuh mengingat bahwa peta situasi pada umumnya diperlukan untuk berbagai keperluan perencanaan teknis atau keperluan-keperluan lainnya yang menggunakan peta sebagai acuan.
Tujuan tersebut diatas dapat tercapai dengan melakukan pekerjaan sebagai berikut:
a)   Melaksanakan praktikum yaitu meengadakan pengukuran diatas permukaan bumi yang biasa disebut pekerjaan.
b)  Menghitung dan mengelola data yaitu menghitung hasil pengukuran dan mampu menggambarkan hasil yang didapat dari pengukuran tersebut.


1.2         Maksud dan Tujuan

Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini dimaksudkan sebagai aplikasi lapangan dari teori-teori dasar Ilmu Ukur Tanah yang didapatkan oleh praktikan di bangku kuliah seperti poligon, alat dan penggunaannya, sampai pada pembuatan peta. Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum Ilmu Ukur Tanah ini adalah agar praktikan dapat mengetahui dan memahami dengan baik bagaimana menggunakan alat, mengukur poligon, mengolah data, dan penggambaran peta. Sedangkan tujuan dari diadakannya pratikum Ilmu Ukur Tanah adalah :
Tujuan Umum:
1.     Mengenal dan mengetahui cara penggunaan pesawat ukur tanah waterpas dan teodolith.
2.     Teori-teori yang didapat selama pembelajaran ilmu ukur tanah dapat diterapkan dilapangan.
Tujuan Khusus :
1.     Untuk menentukan beda tingi dari suatu titik yang sudah diketahui ketinggiannya dengan titik lain yang belum diketahui ketinggiannya dengan waterpass;
2.     Untuk mengetahui pengukuran sudut suatu lokasi serta curaman- curamannya dengan alat theodolit.
3.     Dapat mengolah hasil pengukuran dan penggambarannya.




1.3Ruang Lingkup
Praktikum Ilmu Ukur Tanah dilakukan dalam beberapa tahap pekaerjaan berikut :
1.      Orientasi lapangan dan persiapan pengukuran.
2.      Proses pengumpulan data
a.       Pengukuran poligon
b.      Pengukuran Pengikat Kemuka
c.       Pengukuran profil
d.      Pengukuran detail situasi
3.      Proses pengolahan data mencakup :
a.       Hitungan poligon
b.      Hitungan Pengikatan Kemuka
c.       Hitungan beda tinggi
d.      Hitungan detail situasi
4.      Proses penyajian data mencakup :
a.       Penggambaran
b.      Laporan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar